KATA, PIKIRAN, DAN FISIK

Disajikan oleh Zulkarnaini Diran

Tiap hari kita mendengar tutur kata, kalimat, dan ujaran panjang dalam paragraf. Kata, kalimat, dan paragraf bermuatan informasi, pesan, instruksi, dan sejenisnya. Muatannya itu diterima atau ditangkap oleh pikiran. Pikiran bereaksi. Reaksinya itu akan mempengaruhi fisik atau tubuh pemiliknya. Jadi, kata, pikiran, dan tubuh saling mempengaruhi. Bahkan mungkin memiliki hubungan sebab akibat (hubungan kausal) apabila ketiganya berkolaborasi dalam suatu proses. Itulah kini yang terjadi pada kita, pada Anda, dan pada saya. Ikutilah uraian berikut ini!

“Akal dan tubuh saling memengaruhi,” kata Herbert Spencer, dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Harvard, Amerika Serikat. Pernyataan itu dibuktikannya di depan kelas di hadapan mahasiswanya. Seorang mahasiswa diminta maju ke depan kelas. Spencer meintanya menariknafas dalam-dalam dan memejamkan mata. Mahasiswa itu melakukannya sesuai perintah dosen.

Kemudian, dengan suara lirih Spencer berujar, “Bayangkan tangan kiri Anda memegang sebuah jeruk, sedangkan tangan kanan memegang sebilah pisau yang amat tajam, dan di depan Anda terdapat sebuah meja. Mahasiswa menggangguk. Spencer meminta mahasiwa berkhayal meletakkan jeruk di atas menja dan memegangnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan  membelahnya menjadi dua dengan pisau itu. Mahasiswa itu kembali menganggukkan kepala.

Dr. Herbert Spencer memintanya meletakkan pisau di atas meja, kemudian mengambil sebagian jeruk untuk didekatkan ke mulut. Pada saat itu aroma jeruk mulai tercium. Spencer berkata, “Dekatkan jeruk itu ke hidung Anda. Hirup dalam-dalam dan rasakan aromanya di sekujur tubuh. Dekatkan ke mulut, masukkan, dan kunyak dengan gigi Anda. Rasakan rasa jeruk yang pahit, kecut, dan getir di mulut Anda. Sebagian sarinya menetes dari mulut Anda dan membasahi bibir bawah. Sebagian sari yang lain masuk ke dalam tenggorokan sehingga membuat Anda terasa mau muntah…” Spencer terus memberikan arahan hingga tubuh mahasiswa itu gemetar dengan mimik wajah yang kaku dan merasa jijik.

Apa yang terjadi kemudian? Mahasiswa itu benar-benar muntah. Spencer meminta mahasiswa membuka mata dan mengambil nafas dalam-dalam agar dapat keluar dari kondisi tersebut. Setelah itu Dr. Herberd Spencer menanyakan kepada mahasiswa tentang hal yang terjadi. “Setiap kata yang Anda ucapkan, aku pikirkan. Dengan begitu aku merasakan sesuatu yang buruk di dalam tubuhku. Apa yang aku pikirkan seperti benar-benar terjadi,” kata mahasiswa menjelaskan. Dr. Herberd Spencer memandang seluruh mahasiwanya dan mengulang kalimat yang diucapkannya pada awal kuliah, “Akal dan tubuh salaing memengaruhi.”

Apa yang dipikirkan dan dikatakan pada diri kita, diambil oleh otak. Otak membuka data-data yang sesuai dengan yang dipikirkan. Ketika itulah pikiran memengaruhi gerakan tubuh dan ekspresi wajah, Jadi, seseorang bisa merasakan bahwa tubuhnya  dipengaruhi oleh pikiran. Kata, pikiran, dan fisik, itulah yang kita bicarakan, karena tiap hari kita “bergelimang” dengan itu. Semoga ada manfaatnya. (Disarikan dari Terapi Berpikir Positif, Dr.Ibrahim Elfiky)

Padang, 23 November 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *