Zulkarnaini

PENGEMBANGAN DIRI YANG TERABAIKAN

Oleh Zulkarnaini Diran (prkatisi dan pemerhati pendidikan) Ada tiga kegiatan pembelajaran yang harus terjadi di sekolah. Ketiga kegiatan itu adalah pembelajaran mata pelajaran, pembelajaran muatan lokal, dan pembelajaran pengembangan diri. Hal itu diamanatkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22/2006 tentang Standar Isi pada bagian Kerangka Dasar Kurikulum. Ketiga….

Lanjutkan Membaca...

PENDIDIKAN PERLU ATURAN DAERAH

Oleh  Zulkarnaini Diran Banyak keanehan yang terlihat dalam pengelolaan pendidikan. Kenaehan itu semakin menonjol setelah pemberlakukan otonomi daerah. Di Sumatra Barat dapat diidentifikasi sejumlah kasus. Misalnya pengangkatan dan pemberhentian pejabat pendidikan manasuka, pemutasian pelaksana pendidikan semena-mena, penetapan anggaran pendidikan tanpa analisis dan perencanaan yang matang, dan mungkin banyak lagi yang….

Lanjutkan Membaca...

MEMAHAMI DUNIA PENDIDIKAN

Oleh Zulkarnaini Diran  Seorang anggota dewan (baca: DPRD) yang terhormat pernah bertanya kepada seorang kepala dinas pendidikan. Hal itu terjadi pada suatu pemerintahan kota. Pertanyaannya sederhana, ”Apa kontribusi pendidikan terhadap APBD?”  Cerita ini saya dapat dari seorang rekan yang menjadi kepala dinas pendidikan. ”Saya hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu”, katanya…..

Lanjutkan Membaca...

REGULASI KURIKULUM 2013

Oleh Zulkarnaini Diran (praktisi, trainer, dan pemerhati pendidikan) Kurikulum 2013 dalam perdebatan. Pro dan kontra atas pemberlakuannya bermunculan. Terakhir, Aburizal Bakri, Ketua DPP Golkar menyetujui kurikulum yang belum tersosialisasi secara komprehensif itu untuk dilaksanakan. Sementara yang kontra ternyata cukup banyak. Tentu tidaklah perlu disebut satu-persatu dalam tulisan ini. Akan tetapi,….

Lanjutkan Membaca...

PEMBELAJARAN BERMAKNA

Oleh Zulkarnaini Diran Makna muncul dari hubungan isi dan konteksnya. Konteks memberikan makna pada isi. Semakin banyak keterkaitan yang ditemukan siswa dalam suatu konteks yang luas, semakin bermaknalah isinya bagi mereka (Jhonson,2007). Berdasarkan pemikiran itu, lahirlah sistem pembelajaran dan pengajaran kontekstual (contextual teaching and lerarning – CTL). Isi pembelajaran sering….

Lanjutkan Membaca...

MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG MENYENANGKAN

Oleh Zulkarnaini Diran Setiap pembelajaran harus menyenangkan. Bahkan bukan hanya itu. Harus interaktif, isnpiratif, menantang, dan memotivasi. Penegasan itu dicantumkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Agar pembelajaran memenuhi kelima kriteria itu, soyogyanya diciptakan suasananya. Dapatkah suasana belajar diciptakan? Inilah yang didiskusikan dalam tulisan ini. Pakar pendidikan….

Lanjutkan Membaca...

SUDAHKAH KITA BERSUNGGUH-SUNGGUH MENGURUS PENDIDIKAN?

Oleh Zulkarnaini Diran*) Seorang teman bertanya. “Menurutmu, apakah Pemerintah sudah bersungguh-sungguh mengurus pendidikan di Tanah Air?” Sulit juga saya menjawabnya. Mengapa tidak. Dijawab tidak, ternyata tiap tahun anggaran pendidikan meningkat. Dijawab ia, penanganan pendidikan masih “bagalemak-peak” – pengganti amburadul. Seorang kepala daerah berpidato, isinya adalah “pendidikan adalah prioritas utama dalam….

Lanjutkan Membaca...

MENGAJAR ATAU MEMBELAJARKAN

Oleh Zulkarnaini Diran Sebelum masuk kelas guru bertanya kepada dirinya. “Apa yang harus saya ajarkan hari ini?” Pertanyaan itu dijawabnya sendiri. Dia membuka perencanaan peroses pembelajarannya, dia amati indikator dan tujuan yang hendak dicapai, dan kemudian dia lihat materi ajarnya. Guru langsung masuk kelas dan menjelaskan, menyajikan, dan menghidangkan materi….

Lanjutkan Membaca...