Olahraga, Rekreasi, dan Kuliner (Bersepeda)

Ada tiga hal yang dinikmati dalam aktifitas mangayuah atau bersepeda. Ketiga hal itu adalah olahraga, rekreasi, dan kuliner. Jika kurang satu saja dari ketiga hal itu, aktifitas bersepeda belum utuh. Sekurang-kurangnya begitu pendapat mereka yang memilih aktifitas bersepeda.

Bersepeda atau “mangayuah” adalah aktifitas olah pisik. Gerakan-gerakan tubuh terutama kaki dan pinggang secara teratur adalah olah pisik yang konsisten. Kaki sebagai penupang tubuh memiliki fungsi-fungsi vital dalam menupang kesehatan dan kebugaran. Gerakan kaki kiri kanan ketika mendorong vedal sepeda dapat membantu memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh. Dengan lancarnya peredaran darah, kesehatan dan kebugaran tubuh akan dapat dipertahankan. Itu di antaranya kaitan bersepeda dengan olahraga.

Bersepeda luar rumah banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi. Objek-objek nenarik yang terkenal atau belum dikenal dapat dikunjungi. Kunjungan dengan sepeda memilki seni tersendiri, apalagi jika dilakukan dengan grup atau rombongan. Dalam konteks ini berombongan pula memupuk kebersamaan dalam nuansa wisata atau rekreasi.

Bersepeda juga “identik” dengan menikmati aneka kuliner. Biasanya orang-orang yang bersepeda mengenal tempat-tempat kuliner khas atau spesifik. Tempat-tempat kuliner yang tersembunyi dan belum dikenal biasanya dikenali oleh pengayuah sepeda.

Begitulah pagi ini, Jumat, 3 November 2023, saya dengan Pak Yulizar “mangayuah” di dua kecamatan Bengkulu Selatan. Dua kecamatan yang kami lewati itu adala Kecamatan Kota Manna dan Kecamatan Pino Raya. Kedua kecamatan ini membentang di kawasan pantai dan perbukitan. Jarak tempuh kami 31,86 km yang menggunakan waktu 3 jam, 2 merit, 10 detik, termasuk waktu istirahat 30 menit.

Pagi ini kami singgah berkuliner di sebuah warung di kawasan Jendral Sudirman. Menunya adalah kesukaan saya dan rupanya sahabat saya Pak Yul menyukainya pula. Bahkan warung itu adalah tempat singgahnya hampir tiap hari. Menunya “lontong gulai tunjang” dan “teh telur” khas Pariaman, Sumatra Barat, tetapi adanya di kota Manna. Alhamdulillah, rasanya saya makan katupek gulai tunjang di Kurai Taji, Pariaman.

Manna, Bengkulu Selatan, 3 November 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *