Oleh Zulkarnaini Diran
Pagi ini, Selasa, 7 November 2023 kembali kaki kami menggerakkan vedal sepeda. Kedurang adalah wilayah yang dituju. Kedurang merupakan kecamatan paling timur di Bengkulu Selatan. Untuk sampai ke kawasan ini roda-roda sepeda saya dengan Pak Yul menyusuri jalan Nasional yang mulus. Jalan raya ini merupakan penghubung kota-kota di pantai Barat Sumatra sampa ke Lampung dan Tanjung Karang.
Ada dua jembatan panjang yang kami lalui. Jembatan pertama berada di atas sungai Bangkenang, jembatan kedua di atas sunga Muara Kedurang. Di kiri dan kanan jalan raya tertata rapi rumah penduduk. Selain itu juga banyak ruko yang di lantai paling atasnya disetting untuk sarang burung.
Di pinggir jalan juga terlihat onggokan “batu hias” yang siap dikirim ke berbagai kawasan. Batu-batu itu “ditambang” masyarakat di sepanjang pantai. Batu hias ini satu di antara sekian banyak sumber penghasilan masyarakat setempat.
Rute yang kami lalui, menurut catatan “perangkat perekam” mencapai 40 km lebih pergi dan pulang. Rute ini juga satu arah. Maksudnya pergi dan pulang melalui jalan yang sama.
Pulangnya kami menyusuri pantai Bangkenang dan terus ke Pantai Pasar Bawah. Di pantai ini kami sepakati untuk kuliner menu “sate Padang. Memasuki komplek perumahan dari Pasar Ampera, di situlah warung sate “Pak Mansar”. Warung ini agak jauh dari jalan utama, tetapi pengunjungnya cukup ramai. Kata pelanggan, warung inilah satu-satunya yang menghidangkan sate paling enak di Manna.
Sampai di warung, sambil menunggu pesanan, saya berbincang dengan Bagindo Mansar pemilik usaha kuliner ini. Beliau berasal dari Sunua Pariaman, istrinya dari Salimpawuang Tanah Datar. Sejak metantu ke kota kecil ini hampir tidak pulang kampung.
“Basalahan Gindoko, kampuang indak bacaliak-caliak. Itu namonyo Gindo ‘kapak buruak tagadai maha” tu, ujar saya sambil berkelakar.
Begitulah perjalan bersepeda pagi ini. Untuk memenuhi kebutuhan olahraga, pedal dikayuah 40 km lebih. Untuk rekreasi meliwati sungai, jembatan, dan pantai. Untuk kuliner “sate Piaman” yang di sana disebut sate Padang.
Manna, Bengkulu Selatan, 7 November 2023.