Tulisan Terbaru
Berkontribusi untuk Kebijakan
Oleh Zulkarnaini Diran Selesai mengambil honorarium tulisan di media tempat saya menulis, saya menyempatkan diri singgah di Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Sudirman 52 Padang. Ada beberapa orang pejabat yang saya kenal di kantor itu. Salah satu di antaranya adalah Drs. Syamsir Alam. Beliau menjadi pengawas sekolah SMP….
Lanjutkan Membaca...Hobi “Menyerempet”
Oleh Zulkarnaini Diran Selesai mengambil honor tulisan dari Singgalang di Jalan Veteran, dari Haluan di Jalan Damar, dan dari Semangat di Balai Prajurit Imam Bonjol, saya berjalan ke Toko Buku Anggrek (kemudian menjadi Sari Anggrek). Seperti biasa saya lakukan, kalau menerima honor tulisan, prioritas utama adalah buku dan keperluan tulis-menulis….
Lanjutkan Membaca...Respon Pembaca, Menyemangati
Oleh Zulkarnaini Diran Tulisan itu untuk dibaca. Kita menulis agar orang membacanya. Tulisan bukan hanya untuk kita, tetapi untuk para pembaca, untuk khalayak. Tidaklah berguna atau bermanfaat kita menulis, kalau orang tidak membacanya. Selain itu, setelah pembaca “mengonsumsi” tulisan kita, tentu ada yang diharapkan dari mereka. Seorang penulis memang sangat….
Lanjutkan Membaca...Menulis di Halaman Opini
Oleh Zulkarnaini Diran Menulis opini di surat kabar berbeda polanya dengan menulis berita. Menulis berita atau news gambarannya piramida terbalik. Artinya bagian awalnya lebih utama atau lebih umum. Bagian tengah dan akhir semakin mengerucut. Bagian awal itu disebut teras atau lead berita. Isi berita pada dasarnya berada di bagian awal….
Lanjutkan Membaca...Merintis Bahan Ajar Buatan Guru
Oleh Zulkarnaini Diran Saya tidak hanya menulis untuk surat kabar, tetapi juga menulis bahan ajar. Materi pelajaran yang akan saya sajikan kepada peseta didik saya kemas sedemikian rupa, saya tulis dalam bentuk diktat. Sesuai dengan strategi pembelajaran yang saya pahami bahwa belajar harus dimulia dari yang dekat kepada yang jauh,….
Lanjutkan Membaca...Niat adalah Motivasi
Oleh Zulkarnaini Diran Menulis itu diawali dengan niat. Ada niat, diringi usaha, jadilah penulis. Niat itu landasan awal, daya dorong yang tumbuh dari dalam. Semakin kuat daya dorongnya semakin hebat usaha untuk mewujudkannya. Niat itu barang “abstrak”, tidak dapat dilihat dan diraba. Ia hanya dapat dirasakan. Oleh karena barangnya tidak….
Lanjutkan Membaca...TENTANG BUKU “MENGGAMIT DUNIA PENDIDIKAN” Zulkarnaini Diran
Kalau jam mengajar guru tidak cukup 24 jam, siapa yang paling bertanggung jawab? Jika ditelusuri regulasi yang ada dan logika buruh-majikan, masalahnya ada pada yang “berwajib”. Yang berwajibnya adalah pemerintah daerah. Wakil pemerintah daerah yang mengurus pendidikan adalah dinas pendidikan setempat. Jika guru belum atau tidak memenuhi jam yang ditetapkan,….
Lanjutkan Membaca...MENERIMA ANAK DENGAN SEGALA TINGKAHNYA
“Untuk memupuk kreativitas anak, hendaknya mereka tidak dididik untuk memiliki kepatuhan mutlak dan disiplin bangkai.” Demikian dikemukakan Prof. Dr. S.C. Utami Munandar dan Prof. Dr. Conny Semiawan di dalam seminar setengah hari baru-baru ini di Jakarta. Pendidikan anak di dalam keluarga maupun di sekolah saat ini lebih mengutamakan kerajinan, disiplin,….
Lanjutkan Membaca...