Zulkarnaini

IBU, KEMBALILAH!!

by : bendri jaisyurrahman (twitter : @ajobendri) 1. Ibu, kembalilah ke rumah. Anakmu terbidik oleh peluru zaman. Fisiknya bugar namun jiwanya terkapar. Kembalilah! 2. Apa yg kau cari dalam hidup duhai ibu? Jika surga adalah tujuan, maka mendidik anak sungguh2 adalah pintu terdekat yg antarkan kau menuju surga idaman 3…..

Lanjutkan Membaca...

JIKA KETIGA RANAH BISA SEIMBANG

Oleh Zulkarnaini Diran Perilaku manusia Indonesia yang disaksikan saat ini adalah produk pendidikan kita. Perdebatan tentang berbagai hal di media massa saat ini memberikan gambaran capaian pendidikan dalam satu dekade. Pengamat politik “dadakan” dan pakar hukum “pesanan” yang tampil dalam “sandiwara” publik adalah fenomena yang memperlihatkan produk pendidikan di masa….

Lanjutkan Membaca...

PRESTISE DALAM KURIKULUM

Oleh Zulkarnaini Diran Kurikulum bermuatan prestise. Menggunakan kurikulum baru di satuan pendidikan menjadi prestise di sekolah itu. Jika semua sekolah di suatu wilayah administratif pemerintahan menggunakan kurikulum baru, prestise pula bagi daerah itu, khususnya bagi Dinas Pendidikan. Perihal prestise di dalam kurikulum ini terjadi hampir pada setiap pergantian kurikulum.

Lanjutkan Membaca...

MERAGUKAN PENDIDIKAN SEKOLAH

Oleh Zulkarnaini Diran Inti program pendidikan adalah penyadaran peserta didik. Penyadaran itu meliputi segala aspek kehidupan. Jika didikotomi penyadaran itu dapat dibagi tiga. Pertama penyadaran kepada diri, penyadaran kepada orang lain, dan penyadaran kepada masyarakat. Ketika “aku” menyelsaikan pendidikan “aku” sadar atas keberadaan diriku, keberadaanku di samping orang lain, dan….

Lanjutkan Membaca...

GURU MASA DEPAN MENUJU KUALITAS

Oleh Zulkarniani Diran Menjadi guru masa depan tidaklah mudah. Sekurangnya itu yang terungkap dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menegpan dan RP) Nomor 16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Pendidikan calon guru paling rendah S1 atau D4. Calon harus memiliki sertifikat profesi yang dapat….

Lanjutkan Membaca...

MENYIASATI BUDAYA LOKAL

Oleh Zulkarnaini Diran (praktisi dan pemerhati pendidikan) “Mengapa wacananya Topeng Monyet, Bu?” Begitu pertanyaan seorang pengawas sekolah kepada salah seorang guru kelas. Pertanyaan itu dilontarkan usai melakukan supervisi akademik dalam pelaksanaan proses pembelajaran. “Wacana itu yang ada di dalam buku paket Pak”, jawab guru yang mengajar di kelas lima Sekolah….

Lanjutkan Membaca...

Guru, Antara Domain Teoretis dan Praktis

Oleh Zulkarnaini Diran (praktisi dan pemerhati pendidikan) Para guru, tabhlah! Dunia teoretis memang berjarak dengan dunia paraktis. Para pakar hidup di ranah teoretis sedangkan kita berada di wilayah praktis. Kedua domain itu memang memiliki “kesenjangan” yang amat sangat. Pakar menyusun jalan dan rambu-rambu berupa “kurikulum” untuk perjalanan proses pembelajaran dengan….

Lanjutkan Membaca...

SEKOLAH EKSKLUSIF, LAYU SEBELUM BERKEMBANG

Oleh Zulkarnaini Diran (praktisi dan pemerhati pendidikan) Akhir tahun 90-an bermunculan sekolah eksklusif. Sekolah-sekolah itu tumbuh bak cendawan musim hujan. Kemunculannya dipengaruhi oleh “hebatnya” sekolah “SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah. SMA Taruna ini mengilhami munculnya sekolah-sekolah “hebat” di daerah. Ahirnya, hampir tiap provinsi, kabupaten dan kota “bemimpi” dan….

Lanjutkan Membaca...